Jumat, 19 September 2014

Khutbah Pertama

KEMBALIKAN KEYAKINAN HAPUS KEPERCAYAAN YANG TIDAK MENDASAR
JUM’AT, 19 Zulqoidah 1435 H/24 September 2014
Oleh : Antonio, S.Pd.I
                       
                               u% äa=æp ufeã ÖM<p kb~fQ hwBeã
إاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَحْمُوْدِ عَلَى كُلِّ حَالٍ، اَلْمَوْصُوْفِ بِصِفَاتِ الْجَلاَلِ وَالْكَمَالِ، الْمَعْرُوْفِ بِمَزِيْدِ اْلإِنْعَامِ وَاْلإِفْضَالِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَاَنَهُ وَهُوَ الْمَحْمُوْدُ عَلَى كُلِّ حَالٍ.  َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
أَمَّا بَعْدُ؛ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
بَعْدُ؛ يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
š
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah,
Segala puji hanya untuk Allah Rabbul ‘Alamin. Tiada Dzat yang patut disembah, di-ibadahi, dipuji dan ditaati, Dialah Al-Khaliq yang telah menurunkan Islam sebagai aturan yang adil, agung lagi mulia yang merupakan rahmat dan nikmat bagi seluruh alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepada penutup para Nabi dan Rasul Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa Salam beserta keluarga, para sahabat, dan para pengikutnya yang setia berjuang untuk menyebarkan risalah Islam ke seluruh penjuru dunia.
Tak lupa pula kami sebagai khotib pada kesempatan ini, berpesan dan berwasiat marilah kita meningkatkan ketaqwaaan kita  kepada Allah SWT, taqwa dalam arti menjalankan perintah Allah dengan penuh keikhlasan  dan  meninggalkan  larangan  Allah  SWT  dengan  penuh kesabaran. Adapun  judul  khutbah  Jum’at  yang akan  saya sampaikan pada kesempatan ini adalah “Kembalikan Keyakinan hapus Kepercayaan yang Tidak Mendasar”.
Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Pada saat sekarang ini kita masih berada pada bulan zulqo’dah, di mana pada bulan ini termasuk bulan haram, firman allah swt dalam Qur an  surat at-taubah ayat 36 :

Artinya : Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu Menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. at-taubah ayat 36)
Empat bulan haram yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah bulan Zulka’dah, Zulhijjah, Muharram dan rajab. Pada empat bulan ini dinamakan dengan haram karena padanya dilarang orang melakukan perbuatan aniaya dan peperangan, baik secara fisik memerangi orang atau non fisik dengan melakukan makar atau pembunuhan karakter.
Sabda rosulullahi SAW “Sesungguhnya waktu itu berputar seperti bentuknya pada hari diciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu ada dua belas bulan, di dalamnya ada empat bulan haram, tiga bulan beruturut-turut yaitu: Dzul Qo’idah, Dzul Hijjah, Muharrom, dan Rajab. yang diagungkan yang berada di antara Jumadis Tsani dan Sya’ban” (HR. Bukhari, no.5550 dan Muslim, no.1679)
Jadi Bulan zdul Qo’idah adalah bulan yang dimuliakan Allah swt, akan tetapi  keyakinan dari sebagian masyarakat kita umumnya menyebutkan bahwa bulan zulqo’idah adalah bulan kejelekan,  bulan yang penuh dengan bencana,  hal ini bisa dilihat dari keyakinan mereka yang tidak mau melangsungkan pernikahan pada bulan ini dikarenakan ada keyakinan bahwa jikalau melakukan pernikahan pada bulan zulqo’idah ini maka akan terjadi perceraian, lebih dari itu menurut sebagian dari masyarakat kita bulan zulqo’idah ini adalah bulan yang dilarang  untuk melakukan perjalanan jauh,  jikalau melakukannya maka akan terjadi malapetaka dan masih banyak lagi keyakinan sebagaian dari masyarakat kita tentang bulan zulqo’idah yang identik dengan bulan bencana menurut mereka
Padahal bulan zulqo’idah kalau diartikan  QO’DAH yang berasal dari kata QO’ADA yang artinya duduk, Maka yang harus diyakini adalah bulan Dzul Qo’dah adalah termasuk bulan-bulan yang kita harus lebih meningkatkan ibadah dan berdzikir kepada Allah SWT. Bukan sebaliknya disebut bulan yang penuh dengan kejelekan penuh dengan bencana.
Jadi perlu kita camkan bahwasannya :
1.      Bulan zdul Qo’dah adalah bulan yang dimuliakan Allah swt, maka menjadikan dzul qo’dah sebagai bulan bencana adalah suatu keyakinan yang tidak dibenarkan dalam islam karena Allah pun  telah memuliakan bulan dzul qo’dah ini
2.      Kembalikan esensi keberagamaan kita, jangan kita memposisikan diri kita dalam beragama terkalahkan dengan kebiasaan  ataupun keyakinan yang jelas jelas tak menguntungkan bagi diri kita.
3.      Akan lebih bermakana dan akan lebih baik jikalau kita memanfaatkan bulan zulqo’idah dengan rajin berzikir, beribadah kepada Allah swt
4.      Lakukan aktipitas atau ceremonial apa saja termasuk menikahkan anak anak kita pada bulan dzul qo’dah ini.
5.      Keberpihakan kita pada ajaran yang Haq (islam secara Kaffa), maka keimanan kita akan sempurna tanpa rasa takut selain kepada Allah swt.
Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah,
Sekali lagi Mari jadikan  momentum pada bulan zulqo’idah  sebaik-baiknya,  perlu diketahui bahwasannya pada saat-saat sekarang ini disamping kebiasaan dan keyakinan yang tidak tidak sesuai dengan tuntunan ajaran islam yang diyakini dan dipercayai lebih jauh lagi tidak sedikit diantara masyarakat kita yang  telah terpengaruh oleh budaya luar
Tidak dapat dipungkiri bahwa Era sekarang adalah  Era Amerika Serikat. Seluruh dunia memiliki ketergantungan yang sangat besar terhadap AS, Israel dan sekutunya. AS dan Eropa yang beragama Nashrani dan Israel yang Yahudi sangat kuat mencengkeram dunia Islam. Bahkan sebagiannya dibawah kendali langsung mereka seperti Arab Saudi, Kuwait, Mesir, Irak dan lain-lain. Kenyataan yang buruk ini telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW, dalam haditsnya, yang diriwayatkan oleh Said Al-Khudri, beliau  bersabda :
 ”Kamu pasti akan mengikuti sunah perjalanan orang sebelummu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta hingga walaupun mereka masuk lubang biawak kamu akan mengikutinya”. Sahabat bertanya, ”Wahai Rasulullah saw apakah mereka Yahudi dan Nashrani”. Rasul SAW menjawab, ”Siapa lagi!” (H.R. Bukhari dan Muslim)
   
Beginilah nasib dunia Islam di akhir jaman yang dijelaskan oleh  Rasulullah SAW. Mereka akan mengikuti apa saja yang datang dari Yahudi dan Nashrani, kecuali sedikit diantara mereka yang sadar. Dan penjelasan dari rosulullah tersebut sekarang benar-benar sedang menimpa sebagian besar umat Islam dan dunia Islam saat ini dalam segala hal.

           Dari segi kehidupan sosial, sebagian besar perbuatan-perbuatan umat Islam  terlebih-lebih lagi terhadap anak-anak dan remaja kita hampir sama dengan mereka. Contohnya Hiburan yang disukai, mode pakaian yang dipakai yang tidak sesuai dengan tuntunan islam, makanan yang dinikmati, film-film yang ditonton, bebasnya hubungan lawan jenis dan lain-lain. Pola hidup sosial Yahudi dan Nashrani melanda kehidupan umat Islam dengan dipandu media massa cetak dan elektronik khususnya televisi swasta yang
banyak saat ini.

Kita lihat pada saat sekarang memang benar dan nyata bahwa pengaruh budaya luar telah menjadi santapan bagi masyarakat, bagi remaja dan anak-anak, minuman keras dan narkoba sudah menjadi santapan sehari-hari. Lingkungan dan pola interaksi sangat memungkinkan bagi mereka untuk terjaring narkoba. Ditambah lagi dengan Hadirnya alat komunikasi dan internet yang bisa mengakses aib dan aurat Menjadi transparan, sangat berpotensi membangkitkan sahwat dan hayali mereka, ketika nafsu sudah berbicara, maka apapun bisa terjadi, sebagian diantara anak dan remaja kita akhirnya memilih lewat jalur narkoba, seharusnya yang kita ambil dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dari segi positifnya saja sebagai contoh sekarang sedang marak-maraknya handphone atau hp yang mana program-programnya bisa mengakses seluruh informasi, dalam hal ini mari kita ambil program yang bernilai pendidikan islam sebagai contoh  ada program atau aplikasi yang bernama alqur an digital dengan program ini kita bisa membaca alqur an melalui handphone atau hp jadi dimanapun kita berada kita bisa memanfaatkan program ini, baik itu ditempat kita bekerja maupun ditempat tempat yang lain  sempatkanlah waktu sejenak  untuk membaca alqur an Karena hadits nabi dari Aisyah RA. Ia berkata : Rasulullahi SAW bersabda ”orang yang mahir membaca Al-qur an, maka nanti akan berkumpul bersama-sama para malaikat yang mulia lagi taat, sedangkan orang yang kesulitan dan berat (terbata-bata) dalam membaca Al-qur an, maka ia mendapatkan dua pahala (HR. Bukhori dan Muslim) begitu juga dari Abu Umamah RA, berkata : saya mendengar Rasulullahi SAW bersabda : ”Bacalah Al-qur an karena sesungguhnya Al-qur an itu akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya (HR Muslim)
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah,

           mari kita lihat lagi Dalam kehidupan ekonomi, sistem bunga atau riba mendominasi persendian ekonomi dunia. Riba’ yang sangat zhalim dan merusak telah begitu kuat mewarnai ekonomi dunia, Lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti IMF, Bank Dunia, WTO dan lain-lain telah mendikte semua laju perekonomian. Akibatnya krisis ekonomi dan keuangan disebabkan hutang dan korupsi yang merajalela.
Melihat  situasi dan kondisi umat islam pada saat ini, ada suatu ungkapan kata yang cocok dikatakan yaitu ” tontonan menjadi tuntunan dan tuntunan menjadi tontonan” karena banyak budaya-budaya jahiliyah yang masuk yang disebarkan yang seharusnya menjadi tontonan kini telah menjadi tuntunan dan sebaliknya apa yang seharusnya menjadi tuntunan yaitu al-Qur an dan Hadits kini telah menjadi tontonan saja, sebenarnya telah lama diberitakan oleh Rasulullah SAW. Beliau berkata bahwa dari tubuh  ummat ini akan muncul sosok-sosok yang menjauhkan diri dari agamanya dengan berbagai macam alasan. Karena itu, tamsil Nabi Muhammad bahwa umat ini akan mengikuti kaum Yahudi dan Nasrani, walaupun harus masuk ke lubang biawak kini terbukti.
Padahal Nabi Muhammad pernah bersabda :
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ اللهِ  (رواه أحمد ف مسنده  20191).
Artinya : “Tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam maksiat pada Allah” ( Hadits Riwayat Ahmad, dalam Musnadnya nomor 20191).
Ma’asyirol Muslimin Rohimakumullah,
Untuk itu, semua kita perlu memiliki kesadaran bahwa pada suatu hari nanti semua manusia pasti kembali pada Allah.  Firman Allah swt :
 
Artinya :. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu[537]; Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS.Al ‘Arof ayat 34)
Sikap yang memiliki kesadaran bahwa pada suatu hari nanti semua manusia pasti kembali pada Allah akan menuntun setiap manusia untuk memanfaatkan waktu yang tersedia semaksimal mungkin, bekalilah diri kita dengan bekal taqwa, karena tidak ada yang akan kita bawak mati kecuali amal ibadah kita kepad allah swt.
Untuk itu mari kita bentengi diri kita, jaga keluarga kita, jaga anak-anak kita dengan menanamkan nilai-nilai pendidikan agama islam bagi diri mereka sehingga mereka dapat membentengi diri mereka dari pengaruh budaya kaum jahiliyah sehingga kita dan keluarga kita bisa memanfaatkan momentum pada bulan zulqo’idah ini dengan memperbanyak ibadah kepada allah swt.
 
                              ... .... k~Ïre ãlã=^e ã ð kbep#ufe ã !<äæ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Enter your comment here