KEMBALIKAN KEYAKINAN HAPUS KEPERCAYAAN YANG TIDAK MENDASAR
JUM’AT, 19 Zulqoidah 1435 H/24 September 2014
Oleh : Antonio, S.Pd.I
u% äa=æp ufeã ÖM<p kb~fQ hwBeã
إاَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْمَحْمُوْدِ عَلَى كُلِّ حَالٍ،
اَلْمَوْصُوْفِ بِصِفَاتِ الْجَلاَلِ وَالْكَمَالِ، الْمَعْرُوْفِ بِمَزِيْدِ
اْلإِنْعَامِ وَاْلإِفْضَالِ. أَحْمَدُهُ سُبْحَاَنَهُ وَهُوَ الْمَحْمُوْدُ عَلَى
كُلِّ حَالٍ.
َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ
بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
أَمَّا بَعْدُ؛ يَا أَيُّهَا النَّاسُ
أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ.
بَعْدُ؛
يَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ
الْمُتَّقُوْنَ.
š
Ma’asyirol
Muslimin Rohimakumullah,
Segala puji
hanya untuk Allah Rabbul ‘Alamin. Tiada Dzat yang patut disembah, di-ibadahi,
dipuji dan ditaati, Dialah Al-Khaliq yang telah menurunkan Islam sebagai aturan
yang adil, agung lagi mulia yang merupakan rahmat dan nikmat bagi seluruh alam.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan oleh Allah kepada penutup para
Nabi dan Rasul Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wa Salam beserta keluarga, para
sahabat, dan para pengikutnya yang setia berjuang untuk menyebarkan risalah
Islam ke seluruh penjuru dunia.
Tak
lupa pula kami sebagai khotib pada kesempatan ini, berpesan dan berwasiat
marilah kita meningkatkan ketaqwaaan kita
kepada Allah SWT, taqwa dalam arti menjalankan perintah Allah dengan
penuh keikhlasan dan meninggalkan
larangan Allah SWT
dengan penuh kesabaran.
Adapun judul khutbah
Jum’at yang akan saya sampaikan pada kesempatan ini adalah “Kembalikan Keyakinan hapus Kepercayaan yang Tidak Mendasar”.
Jama’ah
Jum’at yang dimuliakan Allah,
Pada saat sekarang ini kita masih
berada pada bulan zulqo’dah, di mana pada bulan ini termasuk bulan haram,
firman allah swt dalam Qur an surat
at-taubah ayat 36 :
Artinya
: Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam
ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat
bulan haram[640]. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu
Menganiaya diri[641] kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum
musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan
ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. (QS. at-taubah ayat 36)
Empat bulan haram yang
dimaksud dalam ayat tersebut adalah bulan Zulka’dah, Zulhijjah, Muharram dan
rajab. Pada empat bulan ini dinamakan dengan haram karena padanya dilarang
orang melakukan perbuatan aniaya dan peperangan, baik secara fisik memerangi
orang atau non fisik dengan melakukan makar atau pembunuhan karakter.
Sabda
rosulullahi SAW “Sesungguhnya waktu itu
berputar seperti bentuknya pada hari diciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu
ada dua belas bulan, di dalamnya ada empat bulan haram, tiga bulan
beruturut-turut yaitu: Dzul Qo’idah, Dzul Hijjah, Muharrom, dan Rajab. yang diagungkan yang berada di antara Jumadis Tsani dan Sya’ban” (HR. Bukhari, no.5550 dan Muslim, no.1679)
Jadi Bulan zdul Qo’idah adalah bulan yang
dimuliakan Allah swt, akan tetapi keyakinan dari sebagian masyarakat kita
umumnya menyebutkan bahwa bulan zulqo’idah adalah bulan kejelekan, bulan yang penuh dengan bencana, hal ini bisa dilihat dari keyakinan mereka
yang tidak mau melangsungkan pernikahan pada bulan ini dikarenakan ada
keyakinan bahwa jikalau melakukan pernikahan pada bulan zulqo’idah ini maka
akan terjadi perceraian, lebih dari itu menurut sebagian dari masyarakat kita
bulan zulqo’idah ini adalah bulan yang dilarang
untuk melakukan perjalanan jauh, jikalau melakukannya maka akan terjadi
malapetaka dan masih banyak lagi keyakinan sebagaian dari masyarakat kita
tentang bulan zulqo’idah yang identik dengan bulan bencana menurut mereka
Padahal
bulan zulqo’idah kalau diartikan QO’DAH
yang berasal dari kata QO’ADA yang artinya duduk, Maka yang harus diyakini
adalah bulan Dzul Qo’dah adalah termasuk bulan-bulan yang kita harus lebih meningkatkan
ibadah dan berdzikir kepada Allah SWT. Bukan sebaliknya disebut bulan yang penuh
dengan kejelekan penuh dengan bencana.
1. Bulan zdul Qo’dah adalah bulan yang dimuliakan Allah
swt, maka menjadikan dzul qo’dah sebagai bulan bencana adalah suatu keyakinan
yang tidak dibenarkan dalam islam karena Allah pun telah memuliakan bulan dzul qo’dah ini
2. Kembalikan esensi keberagamaan kita, jangan kita
memposisikan diri kita dalam beragama terkalahkan dengan kebiasaan ataupun keyakinan yang jelas jelas tak
menguntungkan bagi diri kita.
3. Akan lebih bermakana dan akan lebih baik jikalau
kita memanfaatkan bulan zulqo’idah dengan rajin berzikir, beribadah kepada
Allah swt
4. Lakukan aktipitas atau ceremonial apa saja termasuk menikahkan anak anak kita pada
bulan dzul qo’dah ini.
5.
Keberpihakan
kita pada ajaran yang Haq (islam secara Kaffa), maka keimanan kita akan
sempurna tanpa rasa takut selain kepada Allah swt.
Jama’ah
Jum’at yang dimuliakan Allah,
Sekali lagi Mari jadikan momentum pada bulan zulqo’idah sebaik-baiknya, perlu diketahui bahwasannya pada saat-saat
sekarang ini disamping kebiasaan dan keyakinan yang tidak tidak sesuai dengan
tuntunan ajaran islam yang diyakini dan dipercayai lebih jauh lagi tidak
sedikit diantara masyarakat kita yang telah terpengaruh oleh budaya luar
Tidak
dapat dipungkiri bahwa Era sekarang adalah
Era Amerika Serikat. Seluruh dunia memiliki ketergantungan yang sangat
besar terhadap AS, Israel dan sekutunya. AS dan Eropa yang beragama Nashrani
dan Israel yang Yahudi sangat kuat mencengkeram dunia Islam. Bahkan sebagiannya
dibawah kendali langsung mereka seperti Arab Saudi, Kuwait, Mesir, Irak dan
lain-lain. Kenyataan yang buruk ini telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW, dalam
haditsnya, yang diriwayatkan oleh Said Al-Khudri, beliau bersabda :
”Kamu
pasti akan mengikuti sunah perjalanan orang sebelummu, sejengkal demi
sejengkal, sehasta demi sehasta hingga walaupun mereka masuk lubang biawak kamu
akan mengikutinya”. Sahabat
bertanya, ”Wahai Rasulullah saw apakah mereka Yahudi dan Nashrani”. Rasul SAW
menjawab, ”Siapa lagi!” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Beginilah
nasib dunia Islam di akhir jaman yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW. Mereka akan mengikuti apa saja
yang datang dari Yahudi dan Nashrani, kecuali sedikit diantara mereka yang
sadar. Dan penjelasan dari rosulullah tersebut sekarang benar-benar sedang
menimpa sebagian besar umat Islam dan dunia Islam saat ini dalam segala hal.
Dari segi kehidupan sosial, sebagian besar perbuatan-perbuatan umat Islam terlebih-lebih lagi terhadap anak-anak dan remaja kita hampir sama dengan mereka. Contohnya Hiburan yang disukai, mode pakaian yang dipakai yang tidak sesuai dengan tuntunan islam, makanan yang dinikmati, film-film yang ditonton, bebasnya hubungan lawan jenis dan lain-lain. Pola hidup sosial Yahudi dan Nashrani melanda kehidupan umat Islam dengan dipandu media massa cetak dan elektronik khususnya televisi swasta yang
Dari segi kehidupan sosial, sebagian besar perbuatan-perbuatan umat Islam terlebih-lebih lagi terhadap anak-anak dan remaja kita hampir sama dengan mereka. Contohnya Hiburan yang disukai, mode pakaian yang dipakai yang tidak sesuai dengan tuntunan islam, makanan yang dinikmati, film-film yang ditonton, bebasnya hubungan lawan jenis dan lain-lain. Pola hidup sosial Yahudi dan Nashrani melanda kehidupan umat Islam dengan dipandu media massa cetak dan elektronik khususnya televisi swasta yang
banyak saat ini.
Kita lihat pada saat sekarang memang benar dan nyata
bahwa pengaruh budaya luar telah menjadi santapan bagi masyarakat, bagi remaja
dan anak-anak, minuman keras dan narkoba sudah menjadi santapan sehari-hari. Lingkungan dan pola interaksi sangat memungkinkan bagi
mereka untuk terjaring narkoba. Ditambah lagi dengan Hadirnya alat komunikasi
dan internet yang bisa mengakses aib dan aurat Menjadi transparan, sangat
berpotensi membangkitkan sahwat dan hayali mereka, ketika nafsu sudah
berbicara, maka apapun bisa terjadi, sebagian diantara anak dan remaja kita akhirnya
memilih lewat jalur narkoba, seharusnya yang kita ambil dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi adalah dari segi positifnya
saja sebagai contoh sekarang sedang marak-maraknya handphone atau hp yang mana
program-programnya bisa mengakses seluruh informasi, dalam hal ini mari kita
ambil program yang bernilai pendidikan islam sebagai contoh ada program atau aplikasi yang bernama alqur
an digital dengan program ini kita bisa membaca alqur an melalui handphone atau
hp jadi dimanapun kita berada kita bisa memanfaatkan program ini, baik itu
ditempat kita bekerja maupun ditempat tempat yang lain sempatkanlah waktu sejenak untuk membaca alqur an Karena hadits nabi
dari Aisyah RA. Ia berkata : Rasulullahi SAW bersabda ”orang yang mahir membaca
Al-qur an, maka nanti akan berkumpul bersama-sama para malaikat yang mulia lagi
taat, sedangkan orang yang kesulitan dan berat (terbata-bata) dalam membaca
Al-qur an, maka ia mendapatkan dua pahala (HR. Bukhori dan Muslim) begitu juga
dari Abu Umamah RA, berkata : saya mendengar Rasulullahi SAW bersabda :
”Bacalah Al-qur an karena sesungguhnya Al-qur an itu akan datang pada hari
kiamat sebagai pemberi syafaat bagi pembacanya (HR Muslim)
Ma’asyirol
Muslimin Rohimakumullah,
mari kita lihat lagi Dalam kehidupan ekonomi, sistem bunga atau riba mendominasi persendian ekonomi dunia. Riba’ yang sangat zhalim dan merusak telah begitu kuat mewarnai ekonomi dunia, Lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti IMF, Bank Dunia, WTO dan lain-lain telah mendikte semua laju perekonomian. Akibatnya krisis ekonomi dan keuangan disebabkan hutang dan korupsi yang merajalela.
Melihat situasi dan kondisi umat islam pada saat ini,
ada suatu ungkapan kata yang cocok dikatakan yaitu ” tontonan menjadi tuntunan
dan tuntunan menjadi tontonan” karena banyak budaya-budaya jahiliyah yang masuk
yang disebarkan yang seharusnya menjadi tontonan kini telah menjadi tuntunan
dan sebaliknya apa yang seharusnya menjadi tuntunan yaitu al-Qur an dan Hadits
kini telah menjadi tontonan saja, sebenarnya telah lama diberitakan oleh
Rasulullah SAW. Beliau berkata bahwa dari tubuh
ummat ini akan muncul sosok-sosok yang menjauhkan diri dari agamanya
dengan berbagai macam alasan. Karena itu, tamsil Nabi Muhammad bahwa umat ini
akan mengikuti kaum Yahudi dan Nasrani, walaupun harus masuk ke lubang biawak
kini terbukti.
Padahal
Nabi Muhammad pernah bersabda :
لاَ طَاعَةَ لِمَخْلُوْقٍ فِيْ مَعْصِيَةِ اللهِ (رواه أحمد ف مسنده 20191).
Artinya : “Tidak ada ketaatan bagi makhluk dalam maksiat
pada Allah” ( Hadits Riwayat Ahmad, dalam Musnadnya nomor 20191).
Ma’asyirol
Muslimin Rohimakumullah,
Untuk
itu, semua kita perlu memiliki kesadaran bahwa pada suatu hari nanti semua
manusia pasti kembali pada Allah. Firman
Allah swt :
Artinya :. Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu[537];
Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang
sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. (QS.Al ‘Arof ayat 34)
Sikap
yang memiliki kesadaran bahwa pada suatu hari nanti semua manusia pasti kembali
pada Allah akan menuntun setiap manusia untuk memanfaatkan waktu yang tersedia
semaksimal mungkin, bekalilah diri kita dengan bekal taqwa, karena tidak ada
yang akan kita bawak mati kecuali amal ibadah kita kepad allah swt.
Untuk
itu mari kita bentengi diri kita, jaga keluarga kita, jaga anak-anak kita
dengan menanamkan nilai-nilai pendidikan agama islam bagi diri mereka sehingga
mereka dapat membentengi diri mereka dari pengaruh budaya kaum jahiliyah
sehingga kita dan keluarga kita bisa memanfaatkan momentum pada bulan zulqo’idah
ini dengan memperbanyak ibadah kepada allah swt.
... .... k~Ïre ãlã=^e ã ð kbep#ufe ã !<äæ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Enter your comment here