Oleh : Antonio, S.Pd.I
u% äa=æp ufeã ÖM<p kb~fQ hwBeã
8äçReã2Q u.1 L=Y p hã=<ã #~çeãX=E u&jb2æ
|;eã ufe 9j<ã
r91p ufe ã v ã ue ã vlã 9tEã hwAv ã
l äa<ã
oi
äna< ufR-p
ã9jI än~çmp äm9~A lã 9tEã p häb1 vãp
Syã=Feã P=E
ue c} =Ev
hä~] R5$äç-ãqeäæ hä]p cA änUã gja ã ueqA<p r9çQ اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَة .
Gepwe ufeã Ö~Ip úq^&e äY GUäReã å< ufeã ãq^%ã @äneã ät}ã À9Ræ äi ã
G ^&Uã <ä)8p GniÒUã <äREp o}=5vãp
Ma’asyirol Muslimin Jama’ah Jum’at Yang dimuliakan Allah
SWT
Alhamdulillah
pada kesempatan jum’at kali ini kita masih diberikan kemudahan oleh Allah SWT,
melangkahkan kaki menuju rumah Allah SWT untuk menunaikan kewajiban diri
sebagai seorang muslim, melaksanakan shalat jum’at berjama’ah. Atas dasar
nikmat Islam, nikmat iman dan nikmat kesehatan itulah semuanya berjalan dengan
lancar atas izin Allah SWT.
Shalawat
dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan tercinta suri tauladan
manusia hingga akhir zaman, baginda Rasulullah Muhammad SAW beserta seluruh
keluarga, para sahabatnya, para tabi’in
dan kita semua yang masih istiqomah mengikuti jejak ajarannya sampai detik ini.
Tak
lupa pula kami sebagai khotib pada kesempatan ini, berpesan dan berwasiat
marilah kita meningkatkan ketaqwaaan kita
kepada Allah SWT, taqwa dalam arti menjalankan perintah Allah dengan
penuh keikhlasan dan meninggalkan larangan
Allah SWT dengan
penuh kesabaran. Adapun
judul khutbah Jum’at
yang akan saya sampaikan pada
kesempatan ini adalah Menyambut ’Idul Adha 1435 H
Ma’asyirol Muslimin Jama’ah Jum’at Yang dimuliakan Allah
SWT
Sekarang kita telah berada
di bulan Dzulhijjah tidak lagi kita akan merayakan
hari raya ’Idul Adha, Idul adha dinamakan juga ‘idul qurban, sejak fajar menyingsing dipagi harinya, sampai
terbenam matahari pada tanggal 13 zulhijjah nanti atau disebut hari tasyrik,
selama empat hari berturut-turut itu, kita akan berada dalam suasana idul adha,
hari raya yang terbesar dalam islam. Hari raya yang membayangkan betapa besar
dan agungnya jiwa umat islam yang telah bertaqwa kepada allah swt. Pada hari yang
mulia itu, yaitu pada tanggal 10 zulhijjah 1435 H nanti, seluruh umat islam
diseluruh penjuru dunia memperingati hari raya idhul adha, sehari sebelumnya,
tanggal 9 zulhijjah, jutaan umat islam yang menunaikan ibadah haji telah melaksanakan
wukuf diarafah, berkumpul diarafah dengan memakai pakaian ihrom putih sebagai
lambang kesetaraan derajat manusia disisi Allah swt, tidak ada keistimewaan
antara satu bangsa dengan bangsa yang lainnya kecuali taqwa kepada allah SWT.
Ditengah
kebersamaan kita dalam menyambut idul adha ini kita sejenak perlu mengenang
peristiwa penting dalam arti dan makna idul adha, dimana nabi Ibrahim as telah
memberikan pengorbanan yang besar kepada allah swt, allah swt membalas
pengabdiannya itu dengan menukar ismail dengan seekor kambing. Pengorbanan yang
besar yang diberikan oleh nabi ibrahim as itu oleh agama islam telah dianjurkan
untuk dilaksanakan pula oleh kaum muslimin, sebagai tanda dari pada keikhlasan
dan kesediaannya untuk memberikan pengorbanan dan pengabdiannya kepada allah
swt dengan menyembelih hewan seperti kambing, sapi, kebau yang daging-dagingnya
dibagi-bagikan kepada fakir miskin yang berada disekitar kita.
Penyembelihan
hewan yang lazimnya disebut qurban itu, merupakan ukuran bagi setiap kita, sampai
berapa besar kesediaannya untuk berqurban demi pengabdian kita kepada allah
swt, karena allah swt tidak menerima daging atau darah dari hewan-hewan yang
kita potong melainkan hanya niat amal kita yang ikhlas sajalah yang diterima
oleh allah swt, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya dalam al qur an :
Artinya :
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai
(keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.
Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu, supaya kamu mengagungkan
Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada
orang-orang yang berbuat baik (Q.S al-hajj : 37)
.
Dari ayat tersebut diatas, kita dapat menarik kesimpulan
bahwa hewan-hewan qur ban yang kita potong itu, maka bukan daging-daging atau
darah yang akan diterima oleh allah swt, melainkan ketaatan kita yang ikhlas
dan pengabdian kita yang sungguh-sungguh itulah yang diterima oleh allah swt
dan dibalas dengan pahala yang setimpal. Maka pengorbanan dan pengabdian itulah
merupakan suatu didikan islam untuk umat islam agar memperkuat jiwa sosial dan
dermawan, serta untuk melatih dan membiasakan umat islam mengorbankan segala
sesuatu yang dimilikinya bagi keselamatan dan kebahagiaan umat bersama, serta
bagi kemajuan masyarakat bangsa dan negaranya serta kejayaan Islam.
Ma’asyirol Muslimin Jama’ah Jum’at Yang dimuliakan Allah
SWT
Apabila kita memperhatikan arti “ber qurban” dari segi
memperolah keridhoan allah, maka sungguh berkurban ini sangat besar sekali
pahalanya sebagaimana telah dinyatakan oleh rasulullah dalam sabdanya :
ÄÖ2i oæã r ãp<Å ÖnB1 Õ =RE gbæ ätç1 äJe Ö~2Mv ã
Artinya :
Berqur ban itu untuk yang melaksanakannya,
dibalas oleh allah swt dengan pahala tiap-tiap satu helai rambut, satu
kebajikan. (H.R Ibn Majah)
Wahai saudara saudaraku kaum muslimin dan muslimat,
alangkah besar pahala amal qur ban ini, gunakanlah kesempatan ini dengan
sebaik-baiknya, hidup pasti mati, harta kekayaan akan kita tinggalkan
seluruhnya, kecuali amal jualah yang dapat kita bawa nanti.
Sunguh berqur ban sekali lagi berqurban itu berarti
menitik beratkan pelaksanaan wajib dan kepentingan umum, dan kita sebagai kaum
muslimin dituntut oleh allah swt untuk memberikan pengabdian kita
sebanyak-banyaknya agar kita semua memperolah kebahagiaan dunia dan akhirat,
agar kita semua dalam tahun-tahun yang akan datang memperolah kesejahteraan
yang lebih baik dalam kehidupan kita sehari-hari, baik moril maupun materil,
dan jalan satu-satunya adalah kita dapat mengorbankan kepentingan diri sendiri
dan mengutamakan kpentingan umum, pada batas-batas yang dapat dibenarkan syara’
Sungguh banyak sekali hikmah dan nilai rohani yang dapat
kita petik dari ajaran berqurban ini, karena tugas kita semua untuk mencontoh
dan mengambil tauladan dari derap langkah serta sikap nabi ibrahim as dalam
mewujudkan dan mempertahankan keyakinannya kepada allah swt, semua orang tahu
bahwa dari sejarah besar ketiga tokoh, yaitu Ibrahim, siti Hajar dan ismail
itulah awal peristiwa besar yang kemudian menjadi sejarah abadi ini.
Tokoh nabi Ibrahim as sebagai seorang ayah, harus
dijadikan contoh bagi ayah-ayah masa kini, ia amat mencintai anak dan
isterinya, tetapi cintanya kepada allah swt adalah diatas segala-galanya,
karena itu ia rela mengorbankan apa saja, bahkan mengorbankan puteranya sendiri
sekalipun, lantaran untuk memenuhi panggilan allah, godaan iblis yang tak
henti-hentinya tidak mampu menggoyahkan imannya, bahkan semakin tabah dan kuat
hatinya.
Saudara-saudaraku kaum muslimin dan Muslimat
Rohimakumullah
Marilah kita perhatikan sejenak tokoh ismail. Untuk mewujudkan
ketaqwaannya kepada alah swt dan baktinya kepada orang tuanya, ia rela
mengorbankan nyawanya berpisah dengan jasadnya, bukankah ini pengorbanan yang
luar biasa. Hanya dengan pengorbanan yang besar itulah kebahagiaan akan
dimiliki, allah swt berfirman dalam al qur an :
Artinya :
Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum
kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cinta dan apa saja yang kamu
nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S Ali Imron ayat 92)
Tokoh ismail sebagai seorang anak, seharusnya dijadikan
contoh bagi anak-anak dan remaja masa kini, sekali lagi demi mewujudkan
ketaqwaannya kepada allah swt dan baktinya kepada orang tuanya, ia rela
mengorbankan nyawanya berpisah dengan jasadnya,
Namun apa yang terjadi pada anak dan remaja kita
sekarang, realitas anak kita sekarang umumnya jauh dari apa yang kita inginkan
dan kita harapkan, kita telah merasakan bahwa saat-saat sekarang ini, anak-anak dan remaja kita, mengalami degradasi
moral yang parah. Para anak dan remaja kita umumnya kehilangan orientasi dan
celupan nilai-nilai islam. Yang terjadi adalah penetrasi budaya luar yang
membentuk perilaku-perilaku yang jauh dari nilai-nilai keislaman.
Ma’asyirol Muslimin Jama’ah Jum’at Yang dimuliakan Allah
SWT
Untuk itu tidak ada kata terlambat, sekarang kita harus
bangkit bersama-sama menyelamatkan anak-anak kita, remaja-remaja kita, saudara-saudara
kita, mari kita bentengi diri kita, bentengi anak-anak kita dengan menanamkan
nilai-nilai ajaran islam pada diri mereka, sehingga anak-anak kita, bisa
terbebas dari pengaruh narkoba, pengaruh minuman keras (miras), pengaruh sex
bebas dan kekerasan, sehingga mereka bisa mewujudkan pembangunan bangsa, dan
mensejahterakan umat serta tegaknya syiar islam, maka dari itu sangatlah
dibutuhkan anak-anak dan remaja-remaja yang berjiwa besar dan berakhlak mulia,
kita sangat memerlukan para remaja yang ikhlas dan berani berkurban untuk
mencapai cita-cita luhur, karena hanya ditangan remajalah terletak kejayaan
umat dan bangsa, sebagaimana dinyatakan oleh pujangga islam yang bernama Syuqi
bek dalam syairnya yang berbunyi:
ät%ä~1 ktiã9]ãòp Öivã =iã läçFeã 9} ò lã
Artinya :
Sungguh hanya ditangan pemudalah terletak kejayaan umat, dan dalam derap
langkah merekalah hidup matinya bangsa itu
Wahai
Saudara-Saudaraku Kaum Muslimin Rohimakumullah
Dalam
melaksanakan sholat jum’at hari ini , kenangan kita terbang ketanah suci dimana
saudara-saudara kita yang berkesempatan menunaikan rukun islam yang kelima
yaitu menunaikan ibadah haji di makkatul mukarromah, tinggal beberapa hari lagi
akan berwukuf di padang arofah yaitu tanggal 9 dzulhujjah nanti, pada tanggal 9
dzulhijjah inilah kita dianjurkan dan disunatkan untuk melaksanakan puasa sunat
atau yang disebut dengan puasa hari arofah.
Adapun kelebihan
puasa sunat hari `Arafah ialah :
1)
Diampuni dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Dari Abu Qatadah radhiAllahu `anhu berkata, Rasulullah
sallAllahu `alaihi wa sallam pernah ditanya tentang puasa hari `Arafah,
kemudian Baginda menjawab :
“Puasa itu (puasa hari `Arafah) dapat menebus dosa
setahun yang telah berlalu dan setahun akan datang.” (HR Muslim)
2) Puasa hari ’arofah merupakan Amalan
terbaik yang disukai ALLAH Ta`ala kerana ia termasuk dari 10 hari pertama dari
bulan Dzulhijjah. Dari Ibnu
`Abbas radhiAllahu `anhuma bahawa Nabi sallAllahu `alaihi wa sallam bersabda :
“Tidak ada hari
yang amal soleh padanya lebih dikasihi ALLAH selain dari hari-hari yang sepuluh ini (pada
bulan Zulhijjah). Para sahabat bertanya: ”Walaupun berjihad di
jalan ALLAH?”
Rasulullah sallAllahu `alaihi wasallam bersabda: “Walaupun berjihad di
jalan ALLAH, kecuali lelaki yang keluar berjihad membawa diri serta hartanya
dan tidak kembali lagi selepas itu (syahid).” (HR al-Bukhari)
3)
Hari ’arofah Hari yang paling banyak dibebaskan dari api neraka.
Dari `A’isyah radhiAllahu `anha berkata bahawa Rasulullah
sallAllahu `alaihi wa sallam bersabda :
“Tidak ada hari yang lebih ramai ALLAH Ta`ala
membebaskan hambaNYA daripada api neraka lebih daripada hari `Arafah.” (HR Muslim)
Wahai
Saudara-Saudaraku Kaum Muslimin Rohimakumullah
Mari
kita gunakan kesempatan yang masih diberikan oleh allah SWT didunia ini, mari
kita laksanakan puasa hari ‘arofah Mudah-mudahan
segala ibadah kita dalam menyambut hari raya haji ini, baik kita yang belum
dapat melaksanakan ibadah haji maupun terutama yang sedang melakukan ibadah
haji di makkatul mukarromah akan membuahkan segala hikmat, yang dituju oleh
segala amal ibadah haji itu, sehingga berbekas yang baik bagi dirinya sendiri,
maupun bagi masyarakat pada umumnya, sehingga dengan demikian dapat memberikan
bekal yang sangat berharga bagi perjuangan hidup dan pembangunan bangsa amiin
ya robbal ‘alamiin.
Demikianlah
khutbah yang dapat saya sampaikan, semoga dengan khutbah yang singkat ini,
dapat bermanfaat bagi kita semua dalam rangka menambah keimanan dan ketaqwaan kepada
Allah SWT dan semoga kita selalu diberi kekuatan dan tuntunan menuju ridho
Allah SWT, Aamiin Ya Robbal ‘Alamin
... .... k~Ïre ãlã=^e ã
ð kbep#ufe ã !<äæ