Kamis, 19 September 2013

Khutbah 'Idul Adha 1434 H


             KHUTBAH IDUL ADHA 1434 H             
             Oleh : Antonio, S.Pd.I (Penyuluh Agama Islam kec. Kertapati Palembang)


      

Ma’asyirol Muslimin wal Muslimat Rohimakumullah

Idul adha dinamakan juga ‘idul qurban, karena sejak fajar menyingsing dipagi hari ini, sampai terbenam matahari pada tanggal 13 zulhijjah nanti atau disebut hari tasyrik, selama empat hari berturut-turut kita telah berada dalam suasana idul adha, hari raya yang terbesar dalam islam. Hari raya yang membayangkan betapa besar dan agungnya jiwa umat islam yang telah bertaqwa kepada allah swt. Pada hari yang mulia ini, 10 zulhijjah 1434 H seluruh umat islam seluruh dunia ini memperingati hari raya idhul adha, sehari sebelumnya, tanggal 9 zulhijjah, jutaan umat islam yang menunaikan ibadah haji telah melaksanakan wukuf diarafah, berkumpul diarafah dengan memakai pakaian ihrom putih sebagai lambang kesetaraan derajat manusia disisi Allah swt, tidak ada keistimewaan antara satu bangsa dengan bangsa yang lainnya kecuali taqwa kepada allah SWT.

Ditengah kebersamaan merayakan idul adha ini kita sejenak perlu mengenang peristiwa penting dalam arti dan makna idul adha, dimana nabi Ibrahim as telah memberikan pengorbanan yang besar kepada allah swt, allah swt membalas pengabdiannya itu dengan menukar ismail dengan seekor kambing. Pengorbanan yang besar yang diberikan oleh nabi ibrahim as itu oleh agama islam telah dianjurkan untuk dilaksanakan pula oleh kaum muslimin, sebagai tanda dari pada keikhlasan dan kesediaannya untuk memberikan pengorbanan dan pengabdiannya kepada allah swt dengan menyembelih hewan seperti kambing, sapi, kebau yang daging-dagingnya dibagi-bagikan kepada fakir miskin yang berada disekitar kita.
Penyembelihan hewan yang lazimnya disebut qurban itu, merupakan ukuran bagi setiap kita, sampai berapa besar kesediaannya untuk berqurban demi pengabdian kita kepada allah swt, karena allah swt tidak menerima daging atau darah dari hewan-hewan yang kita potong melainkan hanya niat amal kita yang ikhlas sajalah yang diterima oleh allah swt, sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya dalam al qur an : 

Artinya :

Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah Telah menundukkannya untuk kamu, supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik (Q.S al-hajj : 37)
.
Dari ayat tersebut diatas, kita dapat menarik kesimpulan bahwa hewan-hewan qur ban yang kita potong itu, maka bukan daging-daging atau darah yang akan diterima oleh allah swt, melainkan ketaatan kita yang ikhlas dan pengabdian kita yang sungguh-sungguh itulah yang diterima oleh allah swt dan dibalas dengan pahala yang setimpal. Maka pengorbanan dan pengabdian itulah merupakan suatu didikan islam untuk umat islam agar memperkuat jiwa sosial dan dermawan, serta untuk melatih dan membiasakan umat islam mengorbankan segala sesuatu yang dimilikinya bagi keselamatan dan kebahagiaan umat bersama, serta bagi kemajuan masyarakat bangsa dan negaranya serta kejayaan Islam.

Jama’ah Sholat Idul Adha Rohima Kumullah.

Apabila kita memperhatikan arti “ber qurban” dari segi memperolah keridhoan allah, maka sungguh berkurban ini sangat besar sekali pahalanya sebagaimana telah dinyatakan oleh rasulullah dalam sabdanya :   
ÄÖ2i oæã r ãp<Å  ÖnB1 Õ =RE  gbæ ätç1 äJe  Ö~2Mvã
Artinya :

 Berqur ban itu untuk yang melaksanakannya, dibalas oleh allah swt dengan pahala tiap-tiap satu helai rambut, satu kebajikan. (H.R Ibn Majah)

Wahai saudara saudaraku kaum muslimin dan muslimat, alangkah besar pahala amal qur ban ini, gunakanlah kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, hidup pasti mati, harta kekayaan akan kita tinggalkan seluruhnya, kecuali amal jualah yang dapat kita bawa nanti.
Sunguh berqur ban sekali lagi berqurban itu berarti menitik beratkan pelaksanaan wajib dan kepentingan umum, dan kita sebagai kaum muslimin dituntut oleh allah swt untuk memberikan pengabdian kita sebanyak-banyaknya agar kita semua memperolah kebahagiaan dunia dan akhirat, agar kita semua dalam tahun-tahun yang akan datang memperolah kesejahteraan yang lebih baik dalam kehidupan kita sehari-hari, baik moril maupun materil, dan jalan satu-satunya adalah kita dapat mengorbankan kepentingan diri sendiri dan mengutamakan kpentingan umum, pada batas-batas yang dapat dibenarkan syara’
Sungguh banyak sekali hikmah dan nilai rohani yang dapat kita petik dari ajaran berqurban ini, karena tugas kita semua untuk mencontoh dan mengambil tauladan dari derap langkah serta sikap nabi ibrahim as dalam mewujudkan dan mempertahankan keyakinannya kepada allah swt, semua orang tahu bahwa dari sejarah besar ketiga tokoh, yaitu Ibrahim, siti Hajar dan ismail itulah awal peristiwa besar yang kemudian menjadi sejarah abadi ini.
Tokoh nabi Ibrahim as sebagai seorang ayah, harus dijadikan contoh bagi ayah-ayah masa kini, ia amat mencintai anak dan isterinya, tetapi cintanya kepada allah swt adalah diatas segala-galanya, karena itu ia rela mengorbankan apa saja, bahkan mengorbankan puteranya sendiri sekalipun, lantaran untuk memenuhi panggilan allah, godaan iblis yang tak henti-hentinya tidak mampu menggoyahkan imannya, bahkan semakin tabah dan kuat hatinya.

                                                                                                                9j<ã ufep Úx Pufe ã
Saudara-saudaraku kaum muslimin dan Muslimat Rohimakumullah

Dalam rangkaian sejarah peristiwa qur ban in, siti hajar sebagai seorang isteri dan ibu yang amat kuat imannya dan setia kepada suaminya serta cinta dan kasih sayang terhadap puteranya, ibu yang demikian ini wajib diteladani oleh para ibu masa kini. Ia seorang ibu yang baik, sabar dan tabah. Ia tidak duka ketika suaminya meninggalkannya seorang diri di gurun sahara. Ia merelakan suaminya pergi, karena kepergiannya itu untuk memenuhi panggilan ilahi. Ia rela berkurban dan merelakan apa saja, kalau memang yang demikian itu untuk taat kepada allah swt, ia tidak mempan digoda setan walaupun godaan itu menggiurkan, ia menolak semua godaan itu. Karena itu tekad dan tulus ikhlas siti Hajar itu perlu dicontoh dan diteladani oleh kita semua khususnya oleh para ibu dan wanita-wanita masa kini. Kesetiaan isteri kepada suami dan ketabahan serta kesabaran mengemban tugas adalah sumber kesentosaan rumah tangga, sekaligus kebahagiaan rumah tangga.
Sungguh peranan ibu sangat penting sekali dalam membentuk watak anak yang baik dan ibu itulah yang menentukan watak bangsa dikemudian hari, sebagaimana dinyatakan dalam sabda nabi muhammad saw :

Ä+}92e ãÅ $9BY $9BY ã:ãp #2fI#2fIã:ã 8wçeã 8äjQ Õã=Uã

Artinya  :
     Wanita adalah tiang negara, apabila ia baik, maka baiklah negara itu, dan apabila rusak maka rusak pula negara itu.

                                                                                                                9j<ã ufep Úx Pufe ã
Saudara-saudaraku kaum muslimin dan Muslimat Rohimakumullah

Marilah kita perhatikan sejenak tokoh ismail. Untuk mewujudkan ketaqwaannya kepada alah swt dan baktinya kepada orang tuanya, ia rela mengorbankan nyawanya berpisah dengan jasadnya, bukankah ini pengorbanan yang luar biasa. Hanya dengan pengorbanan yang besar itulah kebahagiaan akan dimiliki, allah swt berfirman dalam al qur an :



 Artinya :    

Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cinta dan apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Q.S Ali Imron ayat 92)

Tokoh ismail sebagai seorang anak, seharusnya dijadikan contoh bagi anak-anak dan remaja masa kini, sekali lagi demi mewujudkan ketaqwaannya kepada allah swt dan baktinya kepada orang tuanya, ia rela mengorbankan nyawanya berpisah dengan jasadnya,
Namun apa yang terjadi pada anak dan remaja kita sekarang, realitas anak kita sekarang umumnya jauh dari apa yang kita inginkan dan kita harapkan, kita telah merasakan bahwa saat-saat sekarang ini anak-anak dan remaja kita, mengalami degradasi moral yang parah. Para anak dan remaja kita umumnya kehilangan orientasi dan celupan nilai-nilai islam. Yang terjadi adalah penetrasi budaya luar yang membentuk perilaku-perilaku yang jauh dari nilai-nilai keislaman.
Kita sudah melihat berulang-ulang, mendengar dan menyaksikan, betapa suramnya masa depan anak dan remaja kita sebagaimana survey penelitian Lembaga Annisa yang mana hasilnya sama dengan survey yang dilakukan oleh BKKBN tentang sex bebas para pelajar, menjadi berita yang menyesakkan dada kita sebagai orang tua. 15 provinsi di indonesia ini dijadikan sebagai sampel untuk disurvey, hasilnya siswi-siswi SMP dan SMA yang terang-terangan telah mengaku melakukan hubungan sex sebelum nikah, hingga mencapai nilai 65 persen dan 21,6 persennya telah melakukan aborsi, ini berarti diantara 10 orang siswi kita lebih separoh atau setengah diantaranya telah berbuat asusila, ini tidak terlepas dari adanya suatu gerakan hebat yang dipompakan kepada masyarakat muslim lewat berbagai macam media mulai dari televisi, VCD/DVD, tabloid, majalah dan buku-buku yang sasarannya merusak akhlaq dan aqidah, sedang yang paling menjunjung tinggi akhlaq dan aqidah itu adalah Islam, maka yang paling prihatin dan menjadi sasarannya adalah ummat Islam itu sendiri.

Ada sejumlah contoh bagi kita dari pengkajian seorang peneliti yang bernama Charterz
Peneliti ini telah mengadakan statistik kumpulan film-film yang ditayangkan untuk anak-anak sedunia, ia berpendapat bahwa:

1.  29,6%  film anak-anak bertemakan seks
2.  27,4%  film anak-anak tentang menanggulangi kejahatan
3. 15%   film anak-anak berkisar sekitar percintaan dalam arti syahwat buka-bukaan.

Terdapat pula film-film yang menampilkan kekerasan yang menganjurkan untuk balas dendam, memaksa, dan brutal. Hal itu dikuatkan oleh sarjana-sarjana psikologi bahwa berlebihan dalam menonton program-program televisi dan film mengakibatkan kegoncangan jiwa dan cenderung kepada sifat dendam dan merasa puas dengan nilai-nilai yang menyimpang, hal ini dikuatkan dengan maraknya kekerasan yang terjadi dikalangan para pelajar yang disebut dengan ”tawuran” yang memungkinkan terjadinya korban jiwa diantara pelajar itu sendiri.

Yang tidak kalah bahayanya adalah minuman keras (miras) dan  narkoba, dari hasil survey yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional bahwa 9,6 sampai 12,9 juta orang atau 5,9 % populasi yang berusia 10-59 tahun pernah memakai narkoba atau 1 dari 17 orang diindonesia yang berusia 10-59 tahun pernah memakai barang haram ini sehingga dari tahun ketahun jumlahnya semakin meningkat.  barang haram ini sudah bisa ditemukan disembarang tempat, meski ada larangan, tapi peredarannya semakin meluas, terakhir Lembaga Pemasyarakatan sebagai tempat rehabilitasi mental dan moral masyarakat,  juga ditemukan jaringan peredarannya secara gelap. Pengguna narkoba untuk kawula muda, pelajar dan mahasiswa juga terus meningkat. Lingkungan dan pola interaksi sangat memungkinkan bagi mereka untuk terjaring narkoba. Ditambah lagi dengan Hadirnya alat komunikasi dan internet yang bisa mengakses aib dan aurat Menjadi transparan, sangat berpotensi membangkitkan sahwat dan hayali mereka, ketika nafsu sudah berbicara, maka apapun bisa terjadi, sebagian diantara anak kita akhirnya memilih lewat jalur narkoba. Sehingga dikatakan bahwa kejadian berupa bencana dan malapetaka serta musibah yang terjadi pada akhir-akhir ini, itu disebabkan oleh tangan manusia itu sendiri. Sebagaimana firman allah SWT :


Artinya :
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu Maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).(Q.S Asy-Syuro ayat 30)

Jama’ah Sholat Idul Adha Rohima Kumullah.

Untuk itu tidak ada kata terlambat, sekarang kita harus bangkit bersama-sama menyelamatkan anak-anak kita, remaja-remaja kita, saudara-saudara kita, mari kita bentengi diri kita, bentengi anak-anak kita dengan menanamkan nilai-nilai ajaran islam pada diri mereka, sehingga anak-anak kita, bisa terbebas dari pengaruh narkoba, pengaruh minuman keras (miras), pengaruh sex bebas dan kekerasan, sehingga mereka bisa mewujudkan pembangunan bangsa, dan mensejahterakan umat serta tegaknya syiar islam, maka dari itu sangatlah dibutuhkan anak-anak dan remaja-remaja yang berjiwa besar dan berakhlak mulia, kita sangat memerlukan para remaja yang ikhlas dan berani berkurban untuk mencapai cita-cita luhur, karena hanya ditangan remajalah terletak kejayaan umat dan bangsa, sebagaimana dinyatakan oleh pujangga islam yang bernama Syuqi bek dalam syairnya yang berbunyi:
                                ät%ä~1 ktiã9]ãòp Öivã =iã läçFeã 9} ò lã
Artinya :
             Sungguh hanya ditangan pemudalah terletak kejayaan umat, dan dalam derap langkah merekalah hidup matinya bangsa itu
                                                                                                                9j<ã ufep Úx Pufe ã
Wahai Saudara-Saudaraku Kaum Muslimin dan Muslimat Rohimakumullah
         
          Dalam melaksanakan sholat  idul adha ini, kenangan kita terbang ketanah suci dimana saudara-saudara kita yang berkesempatan menunaikan rukun islam yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji di makkatul mukarromah, hari ini sedang melaksanakan ibadah haji di mina, sesudahnya berwukuf di padang arofah kemaren tanggal 9 dzulhujjah.
          Ibadah haji selain mengandung pahala yang besar, juga mengandung ajaran-ajaran dan hikmah-hikmah yang penting, antara lain :

-     Supaya umat islam bersatu
-     Supaya umat islam hidup berjama’ah dan bermasyarakat
-  Supaya umat islam bersaudara sebagai saudara kandung, kasih mengasihi dan hormat-menghormati
-  Supaya umat islam merasa sama setaraf dengan yang lain tidak dipisah atau dibedakan oleh pangkat, harta dan kekayaan serta kedudukan, kalau pun dicari juga bedanya hanya pada ketaqwaannya, siapa yang lebih tinggi ketaqwaannya kepada allah swt dialah orang yang paling mulia disisi allah swt.

Untuk itu hendaklah ajaran dan hikmah ibadah haji ini, kita resapi dan kita amalkan, terutama untuk membina ukhuwah islamiyah, persatuan umat islam dan bangsa.

Mudah-mudahan segala ibadah kita dihari raya haji ini, baik kita yang belum dapat melaksanakan ibadah haji maupun terutama yang sedang melakukan ibadah haji di makkatul mukarromah akan membuahkan segala hikmat, yang dituju oleh segala amal ibadah haji itu, sehingga berbekas yang baik bagi dirinya sendiri, maupun bagi masyarakat pada umumnya, sehingga dengan demikian dapat memberikan bekal yang sangat berharga bagi perjuangan hidup dan pembangunan bangsa amiin ya robbal ‘alamiin.
                       ... .... k~Ïre ãlã=^e ã ð kbep#ufe ã !<äæ     





KHUTBAH  KEDUA


9j<ã ufep Pa ã ufe ã Pa ã ufeã p ufe ã v ã ue ã v     Þx Pufe ã
                                               åqm;eã =ZV% u&M<p ufNZæp åqf^eã ozjË% r=a;æ ufe 9j<ã                                    ueqA<r9çQ9jI lã 9tEã p ue c} =E v r91p  ufe ã v ã ue ã vlã lã 9tEã
             À9Ræ äiã  GRLã uç2Ip ueã2Qp 9jI äm9~A 2Q kfAp gI ktfeã
                                lq2fZ% kbfRe u&Q äÊp ufeã úq^&æ |ä} ãp éBZmp kb~Ipã


                                                                                                      

Kaum Muslimin dan Muslimat yang Dimuliakan Allah SWT

Marilah kita bersama-sama berdoa dengan sepenuh hati, semoga Allah SWT berkenan mengabulkan doa kita.

         GfA=Up    xä~çivãX=Eã2Q hwBeãp ÕwJeãp GuäReã å< ufe9j<ã
                                                                GRLü uç2Ipueã2Qp
Ya Allah Ya Tuhan Kami

Jadikanlah hari raya idul adha ini sebagai pembangkit semangat persatuan dan solidaritas bagi kami agar perjuangan dan pembangunan berhasil dengan baik, sehingga terwujud masyarakat yang adil dalam kemakmuran dan makmur dalam keadilan.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengasih

Berikanlah kesehatan dan keselamatan kepada seluruh jama’ah haji khusunya Jama’ah haji yang berasal dari sumatera selatan agar dapat mengerjakan hajinya dengan selamat, pulangnya nanti membawa haji yang mabrur, sehingga dapat berguna bagi agama, masyarakat dan negara.

Ya Allah Tuhan Yang Maha Pengampun

Kami adalah hamba-hambamu yang dho’if, yang tidak terlepas dari kekhilafan dan kesalahan, oleh karena itu ya allah ampunilah kesalahan dan dosa kam, dosa kedua ibu bapak kami, dan tunjukkanlah kami kejalan yang benar yaitu jalan yang engkau ridhoi dan engkau berkahi

ktni xä~1vü $äniÒUãp GniÒUãp $äjfBUãp GjfBjfe =ZUã ktfeã
  GjfBUãlã9fæ=yäAp ÖnzjËi Öniã r;s än% 9fæ gR-ã ktfe  $ãqivãp
                                                                      <äneã åã;Qän]p ÖnB1 Õ=5vãðp ÖnB1ä~m9eãð än% ã änæ<  ÖiäQ
                                                                                                 GUäReãå< ufe 9j<ã p                                                                                                                  
       u% äa=æp ufeã ÖM<p kb~fQ hwBeã p